Program Beasiswa PGB 2011
Diposting oleh Ahmad Nurcholis di 05.19
Assalamualaykum Wr.Wb
Salam pramuka,
Kepada Kakak-kakak, teman-teman, adik-adik Alumni Pramuka SMPN 1 Ngadiluwih. Mengingat bahwa setiap tahun Pramuka SMPN 1 Ngadiluwih mengadakan Penerimaan Galang Baru (PGB), yang tahun kemungkinan akan dilaksanakan akhir bulan Juli ini.
Kepastian tanggal pelaksanaan belum mendapat rekomendasi dari pihak Kamabigus. Informasi akan kami beritahukan jika pelaksanaan sudah mendapat persetujuan dari Kamabigus.
Mengingat pada pelaksanaan PGB tahun 2009 Alumni Pramuka SMPN 1 Ngadiluwih ikut berpartisipasi dalam kegiatan PGB dengan bentuk Pemberian Beasiswa kepada adik-adik anggota pramuka yang berprestasi dan tidak mampu. Memperhatikan hal tersebut kami bermaksud ingin mengadakan kembali Program Beasiswa PGB tahun 2011 ini.
Program Beasiswa PGB tahun ini tidak berbeda dengan tahun 2009, kami akan berusaha untuk selalu update penerimaan donasi yang telah diberikan maupun ditransfer. Untuk itu kami mohon kerja sama kepada Alumni Pramuka SMPN 1 Ngadiluwih semuanya.
No.rekening yang kami gunakan untuk menanmpung donasi :
1. Bank Muamalat : 9208218199 a.n. Nofa Dwi Fradata
2. Bank Mandiri : 1440011948996 a.n. Erik Andayani
Untuk yang berdomisili di daerah Kediri bisa langsung diberikan kepada Nofa Dwi F dan Ahmad Nurcholis (Angkatan 2005).
Demikian informasi sekilas untuk PGB 2011, mohon ditunggu informasi selanhutnya.
Terima kasih
ttd
Ahmad Nurcholis (Angkatan 2005
Contact Person :
- 085730282305 (Ahmad Nurcholis)
- 085735627775 (Nofa Dwi Fradata)
Earth Hour, For the Planet.....By the people
Diposting oleh Ahmad Nurcholis di 06.10
Pramuka adalah insan yang peduli dengan lingkungannya, tentu saja dengan dunianya. Saat ini banyak orang berbuat untuk memperbaiki kualitas lingkungan kehidupan di bumi. Berkaitan juga dengan pemanasan global yang efeknya sudah kita rasakan. Mari kita semua bergabung mengkampanyekan penyelamatan bumi, salah satunya dengan penghematan energi.
Salah satu kampanye yang sedang berjalan adalah "Earth Hour" kegiatan ini dilakukan di seluruh dunia. Tentu saja WOSM juga mendukung aktifitas positif ini. Mari kakak-kakak, adik-adik sekalian kita ajak orang disekeliling kita untuk hemat energi. Bergabunglah dengan aksi massal se dunia pada 26 Maret 2011. Caranya dengan mematikan lampu penerangan utama di rumah selama satu jam mulai pukul 20.30. Mari Selamatkan Bumi.
Kini 2011, genap 50 tahun sudah Gerakan Pramuka mengabdi di Indonesia. Tentu banyak yang sudah dilakukan. Mari dengan momentum 50 tahun Gerakan Pramuka, kita melangkah bersama memperbaiki kualitas Pembinaan yang kita lakukan pada Generasi Muda Bangsa Indonesia.
Lomba Membuat Logo dan Maskot GP
Diposting oleh Ahmad Nurcholis di 18.44
RUU Sudah Final
Rancangan Undang-Undang tentang Gerakan Pramuka sudah final. Akhirnya setelah melalui proses yang panjang dan berliku RUU Gerakan Pramuka sudah final dan akan segera disahkan. Memang beberapa hal terpaksa dikompromikan, karena harus disetujui oleh banyak pihak. Bahkan menurut beberapa pendapat RUU ini terlalu detail karena memuat beberapa aturan yang seharusnya menjadi urusan internal organisasi Gerakan Pramuka dan cukup di atur didalam AD/ART. Menurut mereka ini akan membuat Gerakan Pramuka menjadi lebih sulit untuk berdinamisasi dan berkembang (ghozy)
Berikut Siaran Pers yang dikeluarkan oleh Kwarnas Gerakan Pramuka berkenaan dengan RUU Gerakan Pramuka.
Siaran Pers
Dibutuhkan Kerja Sama Implementasikan UU Gerakan Pramuka
JAKARTA – Semua pemangku kepentingan harus bahu membahu mendidik generasi muda agar memiliki karakter yang sesuai nilai Pancasila menghadapi era globalisasi.“Kini saatnya menyingkirkan kepentingan individu dan kelompok,” kata Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Azrul Azwar di Jakarta, Selasa (26/10).
Azrul menjelaskan hal itu terkait dengan disetujuinya Undang-Undang Gerakan Pramuka dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Selasa (26/10). Seluruh fraksi sepakat dengan undang-undang yang berisi 9 bab dan 49 pasal. Bersama pimpinan Kwartir Nasional, Azrul ikut menyaksikan rapat paripurna di
gedung DPR, Senayan, Jakarta. “Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah dan DPR yang berhasil menuntaskan undang-undang ini,” ujar Azrul
yang menjadi Guru Besar Universitas Indonesia ini.
Azrul mengajak organisasi kepanduan seperti Hizbul Wathan, Pandu Keadilan dan lainnya bergabung dalam Gerakan Pramuka sesuai amanah undang-undang (UU) yang baru disahkan. Memang dalam UU, organisasi-organisasi tersebut dapat membentuk gugus depan (Gudep) berbasis komunitas. Pasal 22 UU itu menjelaskan Gudep berbasis komunitas meliputi gugus depan komunitas kewilayahan, agama, profesi, organisasi kemasyarakatan, dan komunitas lain.
Aktivis Hizbul Wathan berhak membentuk Gudep di sekolah-sekolah Muhammadyah. Begitu pula Pandu Keadilan dapat membuat Gudep di kompleks perumahan atau rukun warga. Di tingkat kwartir, mereka bisa membentuk satuan komunitas dan menyelenggarakan kegiatan tersendiri. Jadi, kata Azrul, UU Gerakan Pramuka
tidak melanggar pasal 28C UUD 1945 tentang kemerdekaan berserikat dan berkumpul.
Pasal 47 UU ini mengamanatkan dalam jangka waktu dua tahun, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Gerakan Pramuka harus disesuaikan dengan ketentuan UU yang baru. “Saya mengajak pimpinan Hizbul Wathan, Pandu Keadilan dan lainnya sama-sama merumuskannya,” kata Azrul. Bulan depan akan diadakan Rapat Kerja Nasional Kwartir Daerah seluruh Indonesia di Cibubur, Jakarta.
Sejatinya, sejak Gudep berbasis sekolah marak pada awal dasawarsa 1980-an, sekolah Muhammadyah ikut mendirikan gugus depan. Banyak aktivisnya yang kini
menjadi andalan (pengurus kwartir) dan pelatih di tingkat kwartir cabang. Pondok-pondok pesantren bahkan menjadikan Gudep pramuka sebagai wadah utama
ekstra kurikuler. Termasuk Pondok Modern Gontor yang setiap bulan Syawal mengadakan jambore dan raimuna nasional yang diikuti perwakilan pramuka
pesantren yang berafiliasi dengan Gontor. Hal yang sama dilakukan Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta. “Salah seorang pimpinannya kini menjadi andalan
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka periode 2009-2014,” kata Azrul.
Lembaga pendidikan di bawah naungan Yayasan Sekolah Islam Terpadu juga memiliki Gudep. Pada Maret 2008 mereka mengadakan jambore tingkat nasional di Bumi Perkemahan Cibubur, yang diikuti ribuan anggotanya. Pembukaan acara ini dilakukan Hidayat Nur Wahid, mantan Ketua Majelis Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia dan mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera. Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Azrul Azwar hadir untuk menyematkan kacu merah putih ke perwakilan
peserta.
Di lingkungan lembaga pendidikan Kristen dan Katolik, Gudep pramuka menjadi salah satu wadah aktivitas siswanya. Begitu pula Gudep pramuka di bawah
naungan organisasi keagamaan Hindu dan Budha. Anggota penggalang dan penegak dari Gudep kekhususan ini selalu mengikuti kegiatan pramuka di tingkat daerah, nasional dan internasional.
Beberapa saat lagi, Kwartir Nasional akan meresmikan Gudep komunitas berbasis Sekolah Islam Terpadu dan Katolik serta Perguruan Taman Siswa. Ketua Yayasan Majelis Luhur Taman Siswa Tyasno Sudarto sudah bertemu dengan Azrul Azwar membicarakan hal ini. “Mari kita bekerjasama membangun karakter generasi muda dan menyiapkan mereka menghadapi isu-isu global seperti konsumerisme, kesehatan masyarakat, perubahan iklim dan lainnya,” kata Azrul. [***]
Biro Humas
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka
Jl. Merdeka Timur 6, Jakarta PusatTlp: 021-3507645, Faks: 021-3507647