Recent Posts

Posts RSS
Semakin kita berusaha meraih harapan tinggi, semakin berat rintangan yang harus dihadapi

Memperingati HUT Pramuka ke-49


Memperingati HUT Pramuka memang merupakan agenda rutin untuk anak-anak Zeva Jaya. Tapi untuk tahun ini berbeda dari yang dahulu, meski tidak mendapatkan ijin untuk bermalam di pangkalan. Tanpa patah semangat adik-adik Zeva Jaya mengadakan kemah malam yang tahun ini bertepatan dengan Bulan Ramadhan di luar pangkalan. Anak-anak Zeva Jaya putri mengadakan kemah malam di halaman rumah salah satu anggota pramuka. Meski tanpa pendampingan dari kakak pembina, mereka tetap semangat untuk memperingati HUT Pramuka ke-49 ini sekaligus meramaikan bulan ramadhan. Sedangkan untuk anggota putra, mereka sepakat untuk mengadakan kemah malam di Kawasan Besuki (Air Terjun Irenggolo). Karena saat itu dalam bulan puasa, anggota pramuka berangkat menuju lokasi sekitar pukul 15.00 WIB yang sebelumnya berkumpul di rumah salah satu anggota. Dengan didampingi kakak pembina putra, mereka tampak semangat meski belum tahu keadaan di malam hari kawasan tersebut. Perjalanan dimulai melewati area persawahan Ds. Ngadiluwih hingga akhirnya menyebrang sungai. Meski dalam keadaan puasa tak terlihat sama sekali rasa payah dari wajah mereka. Sekitar pukul 17.00 WIB, para anggota putra naik menuju lokasi dengan menggunakan angkutan. Karena waktu sudah menunjukkan hampir maghrib, mereka harus berbuka puasa diatas kendaraan.

Mendirikan tenda dalam keadaan gelap memang belum pernah mereka rasakan. Tapi untuk kali ini mereka harus memutar otak bagaimana harus mendirikan tenda dan berdiri tegak. Dengan arahan dari kakak pembina akhirnya mereka berhasil mendirikan tenda ukuran standart dan ditempati 11 anak. Banyak pengalaman yang mereka alami selama beberapa waktu di kawasan tersebut. Menurut salah satu anggota bahwa baru kali ini mengikuti kegiatan yang berlokasi di kawasan mayoritas hutan.

Pengalaman seru lagi mereka rasakan saat bangun untuk sahur. Karena terbatasnya bahan makanan yang dibawa, akhirnya dengan kesepakatan semua anggota harus mengeluarkan seluruh makanan yang masih tersisa. Kebanyakan membawa mie instan, tapi ada juga yang membawa nasi bungkus. Salah satu anggota ada yang membawa ayam goreng, tapi cuman sepotong. Serunya, waktu masak tidak ada sama sekali kayu bakar yang layak untuk dibakar. Dengan kerjasama dan kekompakan meski tak semua mie instan termasak, tapi mayoritas telah matang. Akhirnya menu sahur saat itu adalah Mie Instan Secuil Ayam Bakar feat Shanghai.

Paginya sebelum turun gunung, mereka sempatkan untuk menjelajahi hutan besuki. Dimulai setelah sholat shubuh kami naik keatas dan menikmati matahari terbit. Tak lama setalah itu, mereka mengikuti arahan kakak pembina untuk menjelajahi hutan dan berakhir di Air Terjun Irenggolo. Dengan mengikuti petunjuk jalan setapak dan suara gemericik air terjun mereka sampai di lokasi setelah naik bukit turun jurang. Ada salah satu anggota yang terpeleset dan bergelantungan di tepi jurang. Setelah puas menikmati keindahan panorama hutan Besuki dan dinginnya air terjun. Perjalanan turun gunung pun dimulai.

Dalam keadaan puasa kami harus berjalan kaki menuruni gunung untuk pulang ke basecamp. Membutuhkan waktu sekitar 5 jam untuk sampai di tujuan. Dengan semangat dan rasa kekeluargaan akhirnya anggota yang berjumlah 11 anak sampai di basecamp dan tetap dalam keadaan puasa.

0 komentar:

Posting Komentar